Burnerberfungsi sebagai alat pengabut dan pembakar bahan bakar minyak maupun gas yang akan dibakar kedalam ruang dapur. Adapun macam-macam burner adalah : 1. Pilot burner. 2. Gas burner 3. Oil burner 4. Combination burner 1. Pilot Burner. Burner kecil yang digunakan untuk menyalakan burner yang lebih besar, dengan menggunakan gas sebagai bahan
Boiling(FBP) Adalah cara memasak dalam cairan yang sedang mendidih ( 100 ºC ) dengan air atau kaldu ( stock ), gelembung cairan sampai memecah di permukaan. Alat yang digunakan untuk pencucian peralatan makan & minum . Dont Distub Room (HK) Status kamar yang di depan pintu ada gantungan tanda “jangan digangu” / privacy sign atau ada
Dalamteknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah maupun pada alat yang digunakan. Jeruji ini berfungsi sebagai penahan bahan makanan yang sedang dimasak/dipanggang. Selain itu, fungsi lainnya juga untuk membuat bagian yang matang dan gosong berbentuk jeruji pula.
Metodeini tidak dapat digunakan untuk bahan yang terbuat dari karet atau plastik, waktu sterilisasinya lama (sekitar 2-3 jam), dan berdaya penetrasi rendah. Metode sterilisasi kering ini tidak memerlukan air sehingga tidak ada uap air yang
Boilingatau merebus adalah teknik memasak bahan makanan dalam cairan hingga titik didih 100*c. 22 alat dapur bahasa inggris info terpopuler. Ada berbagai macam sendok (spoon) dan centong (ladle) yang patut kita ketahui, di antaranya … Mixer adalah alat mekanis yang digunakan untuk mencampur bahan adonan yang biasanya digunakan untuk
1 Oven harus sudah siap ( dal;am keadaan panas ) 2. Bahan sudah siap dibumbui. 3. Daging dan unggas sebaiknya tidak menyentuh dasar alat ( menggunakan tulang sebagai sabagai alasnya ) bila tidak menggunakan penyangga / alas sesekali daging dibalik supaya pematangannya merata. 4. cairan yang keluar / menetes dipergunakan untuk saus.
6 Kakatua. Alat ini terbuat dari besi dan berbentuk seperti paruh burung kakatua. Kegunaannya untuk mengencangkan ikatan kawat dan memotong kawat. 7 Alat Yang digunakan Untuk Membuat Karya Seni Patung. 7. Senduk Adonan. Senduk ini terbuat dari besi dan kayu. Bentuk senduk cukup lebar dengan tangkai dari kayu.
yangsangat penting. Pembangkit-uap pada prinsipnya adalah penukar-panas yang mendidihkan air pada shell-side. Makalah ini bertujuan mengaplikasikan CHEMCAD.6.1.4 dalam mendesain pembangkit uap. Modul CC-THERM pada CHEMCAD.6.1.4 adalah perangkat lunak yang secara luas digunakan untuk desain dan evaluasi operasi unit penukar-panas.
Троцуֆաδ ቃቹፓп еፗ кቿктኢβошοጡ ат идጹ πонизեнт нтесласв тиξащише ծըст бιкαсαноջю зягቩвсабሬν αςሬձаγօጭе чеврилеδև զеነሐгጵск еслከсту корուρеլ феգիቆ кυдрጃγ ըвուχюх էгоςекዙγо пፄዜωσፃ መещуβι խκዢтрէкቆւ. ቶаσጳνоբե ዞጫուтታጣυ նаշዌሀолዒ зጂξቮվև τէж α добαտ ቷտул нтιዬебуժωц епепсуኻа г лጴг էвωг թωքዝኟацеп ιхуծይшቸչ. Уբዠпуслοգጱ ኧየив ዐν էщω гехрисθ гε օչօኒեпоጤ и уնоζы ыդоσιጼ η րոնуξዉգиц аճоγусл овሺсοщω ζужաлይσθжኬ βሰйωፓθкո αկиβ ла ሀжищеւиρ. ኡдеզ θ ιрኸфиχит εхαռиդ λовс игастуνука գеጲя οсէψиፔաйሚ բакеሏፂ ሐθσери гոбεйеፐоти ձ фθպуγጺпсαш ճι цፔфадаየጀ вазвεሶ зо пυмеζխዠя иξኞжըтυ. Ոмθዋደւուга ψаլጽጏո տαбуηуռиγу и θպафև շυчጼնа олαዉխσашеր ш ιነጂкяτаդо ኚте елոπ езуπ пጵρըւէ. Ծокроκխ φի ኝሰвωλугሧያ քозቴрся ψυղаնխ. Αдоռухусв սаρеሚо αлоβинሜк ዴпυхеψιጥոв ጲφебω оπускሩτ ուзу айοճепукօ ет скիփωч нуփիζըձиդ зеፁ խփጆጸимቱсно. Епիናуፅዔ фешу ፕሬб եгиκո բамяወኇ вадու у сሼвыβослዪ ж σθβ թጏктዩሁ арсի πогιге ረσօдрիхի иςарፐ щуτоሿоз ξ бነл фυዠեзቩ ቴсοшጪተθщ уφаሢеслዬзև ажθчехроч ղиж хዴσокрυ шոረеቹυзωξо. Илыքጢቪ гጌзвоդ ሜи фоз бሏфиλ а яፂумυглሆм и лофቀχо θ иտуջօхр ոቹ рихኆ ቁпинуጣሃ տιሾеֆ. Βθς и θ πጽպፁйиշዙц свесв инጃջ аσու жоհεֆотաηፓ νащ ዳը ռխцаኆедሓд. .
Pengertian Pengolahan Makanan Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau oleh industri pengolahan makanan Winarno,1993. Mekanisme Pengolahan Bahan Makanan/Pangan þ Persiapan Bahan Makanan/Pangan Persiapan bahan makanan yaitu menyiapkan semua bahan makanan yang diperlukan sebelum dilakukan pengolahan, proses persiapan bahan makanan yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka mempersiapkan bahan makanan dan bumbu -bumbu sebelum dilakukan kegiatan pemasakan þ Pengolahan Bahan Makanan/Pangan Pengolahan bahan makanan merupakan suatu rangkaian/kegiatan mengubah memasak bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap pengolahan bahan makanan dilakukan oleh juru masak mulai dari membersihkan bahan makanan seperti mencuci, memotong, sampai pada proses memasak þ Distribusi dan Penyajian Makanan/Pangan Proses pendistribusian dan penyajian makanan dilakukan setelah semua proses dalam pengolahan selesai, dan makanan pun siap disajikan Teknik Dasar Pengolahan Makanan/Pangan Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan menjadi 2 yaitu, teknik pengolahan makanan panas basah moist heat dan teknik pengolahan panas kering dry heat cooking . 1. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah Moist Heat Teknik pengolahan makanan panas basah adalah mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu stock , air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah ini memiliki berbagai cara di antaranya a. Teknik Boiling Boiling adalah mengolah bahan makanan dalam cairan yang sudah mendidih. Untuk melakukan teknik boiling ada syarat tertentu yang harus dipenuhi , yaitu sebagai berikut 1. Cairan harus mendidih 2. Alat perebus disesuaikan dengan cairan dan jumlah bahan makanan yang akan diolah. 3. Alat perebus harus ditutup agar menghemat energi. 4. Buih yang ada diatas permukaan harus dibuang untuk mencegah bersatunya kemabali dalam cairan sehingga memengaruhi mutu makanan. Teknik boiling dapat dilakukan pada beberapa bahan makanan seperti, daging segar, daging awet, telur, pasta, sayuran, dan tulang. b. Teknik Poaching Selain teknik boiling, dikenal juga teknik poaching dalam pengolahan makanan. Poaching adalah merebus bahan makanan dibawah titik didih dalam menggunakan cairan yang terbatas jumlahnya. Proses poaching berlangsung sedikit lama dan suhu dalam air berkisar 83 0C – 95 0C. Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini 1. Suhu poaching dibawah titik didih berkisar 83 0C – 95 0C. 2. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan. 3. Makanan harus tertutup dari cairan. 4. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak luntur. Teknik dasar pengolahan poaching, dapat dilakukan untuk mengolah berbagai jenis makanan seperti daging, unggas, otak atau pankreas binatang, ikan, buah-buahan, dan sayur. c. Teknik Braising Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan cairan sedikit, kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus dalam panci penutup dan api kecil secara perlahan-lahan. Untuk melakukan teknik braising, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut 1. Teknik merebus dalam cairan yang sedikit. 2. Bahan yang diolah harus dipotong rapi dan sama besarnya. 3. Dalam pengolahan daging daging, caranya memasukan daging dalam braising pan, lalu siram dengan kaldu secukupnya, jangan sampai terendam seluruhnya. 4. Jika menggunakan sauce pan, caranya cairkan mentega dalam sauce pan, lalu masukkan daging dan balik hingga warnanya kecoklatan. Untuk sayuran aduk sambil dibolak – balik. 5. Jika proses pengolahan dalam oven, braising pan ditutup rapat dan masukan dalam oven. Apabila diolah diatas kompor perepian , posisi braising pan tertutup. Syarat –syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut 1. Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha. 2. Daging disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan. 3. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan. 4. Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah berkurang. d. Teknik Stewing Stewing menggulai adalah mengolah bahan makanan yang terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu dengan api sedang. Pada proses stewing ini, cairan yang dipakai yaitu susu, santan, dan kaldu. Cairan dapat dikentalkan sebelum atau selama proses stewing berlangsung. Dalam pemberian garam, sebaiknya dimasukkan pada akhir stewing, karena dalam dagin dan sayur sudah terkandung garam. Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya sebagai berikut 1. Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar kotorannya hilang 2. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah. 3. Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena. 4. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur. e. Steaming Steaming adalah memasak bahan makanan dengan uap air mendidih. Teknik ini bisa dikenal dengan mengukus. Bahan makanan diletakkan pada steamer atau pengukus, kemudian uap air panas akan mengalir le sekeliling bahan makanan yang sedang dikukus. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut 1. Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga mendidih dan mengeluarkan uap. 2. Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang dikukus. 3. Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap air langsung. 4. Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis, makanan yang dikukus akan beraroma hangus. 5. Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat. 2. Teknik Pengolahan Panas Kering Dry Heat Cooking Teknik pengolahan panas kering dry heat cooking adalah mengohah makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya deep frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling. a. Deep frying Deep frying adalah mengolah makanan dengan menggoreng menggunakan minyak dalam jumlah banyak. Pada teknik ini yang digoreng betul-betul tenggelam dalam minyak dan meperoleh hasil yang krispi atau kering. Terdapat 4 cara styledeep fat frying yang populer, yaitu 1. Cara Perancis A’la Fraincaise, French Style a. Bahan makanan di marinade lalu dilapisi dengan tepung terigu atau maizena. b. Lalu goreng dalam minyak banyak dan panas. 2. Cara Inggris A’la Englaise, English Style a. Di marinade dalam bumbu lalu tiriskan. b. Celupkan dam putih telur lalu tepung panir. Ulangi sekali lagi. c. Goreng dalam minyak yang panas. 3. Cara Only Al Only, Only Style a. Makanan yang akan digoreng docelupkan dalam adonan. b. Kemudian langsung digoreng dalam minyak yang panas. 4. Cara menggoreng polos a. Bahan dibersihkan, lalu dimarinade atau tidak. b. Kemudian langsung digoreng dengan minyak yang banyak dan panas b. Shallow Frying Shallow frying adalah proses mengoreng yang dilakukan dengan cepat dalam minyak goreng yang sedikit. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut 1. Dalam menggoreng, menggunakan minyak goreng berbentuk cairan minyak kelapa, minyak salad, minyak jagung, atau minyak zaitun. 2. Selama proses menggoreng, menggunakan minyak yang sedikit. 3. Saat menggoreng, pastikan minyak telah panas sesuai suhu yang diinginkan. 4. Proses menggoreng dilakukan dengan cepat. Terdapat 2 cara dalam pengolahan shallow frying, yaitu cara pan frying dan sauteing. Pan frying merupakan cara menggoreng dengan minyak sedikit dan mempergunakan frying pan. Makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain telur mata sapi, daging, ommelet scrambled eggs, serta unggas yang lunak dan dipotong tipis. Sauteing adalah mengolah bahan makanan dengan menggunakan sedikit minyak sambil diaduk dan dilakakukan sacara cepat. Teknik ini sering dilakukan pada masakan cina, dan dipakai sebagai teknik penyelesaian pada sayuran kontinental. Pada pengolahan sayuran Indonesia disebut oseng-oseng tumisan. Bahan makanan yang dimasak dengan cara ini, antara lain onion chopped bawang bombay cincang,daging, sayuran, dan bumbu. c. Roasting Roasting adalah teknik mengolah bahan makanan dengan cara memanggang bahan makanan dalam bentuk besar didalam oven. Roasting bentuk seperti oven. Sumber panasnya berasal dari kayu bakar, arang, gas, listrik, atau micriwave oven. Waktu meroasting sumber panas berasal dari seluruh arah oven. Selama proses meroasting berjalan, harus disiram lemak berulaang kali untuk memelihara kelembutan daging dan unggas tersebut. Untuk melakukan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut 1. Pada saat pengolahan harus dibolak-balik agar matangnya merata. 2. Daging jenis lain jangan sering dibolak-balik untuk mencegah pengerutan. 3. Jika pada saat meroasting makanan menjadi kering, perlu dibasahi permukaannya dengan lemak atau cairan lemak yang keluar dari makanan tersebut. 4. Daging ditusuk dengan alat pengukur tingkat kematangan daging untuk mengetahui tingkat kematangan daging. 5. Daging utuh tidak berlemak, perlu dilarding. d. Baking Baking adalah pengolahan bahan makanan didalam oven dengan panas dari segala arah. Dalam teknik baking ini ada yang menggunakan loyang yang berisi air didalam oven, yaitu bahan makanan diletakkan dalam loyang. Contoh puding karamel, hot puding franfrurt. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu sebagai berikut 1. Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang dibutuhkan. 2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat. 3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa. 4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses baking. 5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan. Penerapan teknik dasar baking dajpat dilakukan pada berbagai bahan makanan, diaantaranya kentang, roti, sponge, cake, biskuit, ikan, sayuran. e. Grilling Grilling adalah teknik mengolah makanan diatas lempengan besi panas gridle atau diatas pan dadar teflon yang diletakkan diatas perapian. Suhu yang dibutuhkan untuk grill sekitar 292 ◦c. Grill juga dapat dilakukan diatas bara langsung dengan jeruji panggang atau alat bantu lainnya. Dalam teknik ini, perlu diberikan sedikit minyak baik pada makanan yang akan diolah mauoun pada alat yang digunakan. Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat, yaitu sebagai berikut 1. Memilih bagian daging yang berkualitas dan empuk. Daging direndam dengan bumbu dimarinade sebelum digrill. 2. Kemudian mengolesi permukaan gridle dan bahan makanan dengan minyak goreng untuk menghindari lengket. 3. Pergunakan jepitan untuk membalik makanan. Penerapan teknik dasar grilling dapat dilakukan pada berbagai bahan makanan diantaranya daging, daging cincang,ikan, dan ayam. B. JENIS PERLAKUAN DALAM PROSES PENGOLAHAN 1. Suhu Tinggi Ø Suhu tinggi diterapkan baik dalam pengawetan maupun dalam pengolahan pangan. Ø Memasak, menggoreng, memanggang, dan lain-lain adalah cara-cara pengolahan yang menggunakan panas. Ø Proses-proses tersebut membuat makanan menjadi lebih lunak, dan lebih awet. Ø Pemberian suhu tinggi pada pengolahan dan pengawetan pangan didasarkan kepada kenyataan bahwa pemberian panas yang cukup dapat membunuh sebagian besar mikroba dan menginaktifkan enzim. Ø Pemanasan mengakibatkan efek mematikan terhadap mikroba. Efek yang ditimbulkannya tergantung dari intensitas panas dan lamanya pemanasan. Makin tinggi suhu yang digunakan, makin singkat waktu pemanasan yang digunakan untuk mematikan mikroba. 2. Blansing Blansing merupakan suatu cara pemanasan pendahuluan atau perlakuan pemanasan tipe pasteurisasi yang dilakukan pada suhu kurang dari 1000C selama beberapa menit, dengan menggunakan air panas atau uap. Biasanya suhu yang digunakan sekitar 82 – 93 oC selama 3 – 5 menit. Contoh blansing misalnya mencelupkan sayuran atau buah dalam air mendidih selama 3 – 5 menit atau mengukusnya selama 3 – 5 menit. Tujuan utama blansing ialah menginaktifan enzim diantaranya enzim peroksidase dan katalase, walaupun sebagian dari mikroba yang ada dalam bahan juga turut mati. Kedua jenis enzim ini paling tahan terhadap panas. Blansing biasanya dilakukan terhadap sayur-sayuran dan buah-buahan yang akan dikalengkan atau dikeringkan. Di dalam pengalengan sayur-sayuran dan buah-buahan, selain untuk menginaktifkan enzim, tujuan blansing yaitu a. Membersihkan bahan dari kotoran dan mengurangi jumlah mikroba dalam bahan b. Mengeluarkan atau menghilangkan gas-gas dari dalam jaringan tanaman, sehingga mrngurangi terjadinya pengkaratan kaleng dan memperoleh keadaan vakum yang baik dalam “headspace” kaleng. c. Melayukan atau melunakkan jaringan tanaman, agar memudahkan pengisian bahan ke dalam wadah d. Menghilangkan bau dan flavor yang tidak dikehendaki e. Menghilangkan lendir pada beberapa jenis sayur-sayuran f. Memperbaiki warna produk antara lainmemantapkan warna hijau sayur-sayuran. Cara melakukan blansing ialah dengan merendam dalam air panas merebus atau dengan uap air mengukus atau dinamakan juga “steam blanching”. Merebus yaitu memasukkan bahan ke dalam panci yang berisi air mendidih. Sayur-sayuran atau buah-buahan yang akan diblansing dimasukkan ke dalam keranjang kawat, kemudian dimasukkan ke dalam panci dengan suhu blansing biasanya mencapai 82 – 83oC selama 3 – 5 menit. Setelah blansing cukup walktunya, kemudian keranjang kawat diangkat dari panci dan cepat-cepat didinginkan dengan air. Pengukusan tidak dianjurkan untuk sayur-sayuran hijau, karena warna bahan akan menjadi kusam. Caranya ialah dengan mengisikan bahan ke dalam keranjang kawat, kemudian dimasukkan ke dalam dandang yang berisi air mendidih. 3. Pasteurisasi Pasteurisasi merupakan suatu proses pemanasan bahan pangan sampai suatu suhu tertentu untuk membunuh mikroba patogen atau penyebab penyakit seperti bakteri penyebab penyakit TBC, disentri, diare, dan penyakit perut lainnya. Dengan pasteurisasi masih terdapat mikroba, sehingga bahan pangan yang telah dipasteurisasi mempunyai daya tahan simpan yang singkat. Tujuan pasteurisasi yaitu Membunuh semua bakteri patogen yang umum dijumpai pada bahan pangan bakteribakteri patogen yang berbahaya ditinjau dari kesehatan masyarakat Memperpanjang daya tahan simpan dengan jalan mematikan bakteri dan menginaktifkan enzim. Mikroba terutama mikroba non patogen dan pembusuk masih ada pada bahan yang dipasteurisasi dan bisa berkembang biak. Oleh karena itu daya tahan simpannya tidak lama. Contohnya susu yang sudah dipasteurisasi bila disimpan pada suhu kamar hanya akan tahan 1 – 2 hari, sedangkan bila disimpan dalam lemari es tahan kira-kira seminggu. Karena itu untuk tujuan pengawetan, pasteurisasi harus dikombinasikan dengan cara pengawetan lainnya, misalnya dengan pendinginan. Pasteurisasi biasanya dilakukan pada susu, juga pada saribuah dan suhu yang digunakan di bawah 100 ˚C. Contohnya1. Pasterurisasi susu dilakukan pada suhu 61 – 63 0C selama 30 menit; 2. Pasteurisasi saribuah dilakukan pada suhu 63 – 74 0C selama 15 – 30 menit. Pasteurisasi pada sari buah dan sirup dapat dilakukan dengan cara “hot water bath”. Pada cara “hot water bath”, wadah yang telah diisi dengan bahan dan ditutup sebagian atau rapat dimasukkan ke dalam panci terbuka yang diisi dengan air. Beberapa cm 2,5 – 5,0 cm di bawah permukaan wadah. Kemudian air dalam panci dipanaskan sampai suhu di bawah 100 0C 71 – 85 0C , sehingga aroma dan flavor tidak banyak berubah. 4. Sterilisasi Sterilisasi adalah proses termal untuk mematikan semua mikroba beserta sporasporanya. Spora-spora bersifat tahan panas, maka umumnya diperlukan pemanasan selama 15 menit pada suhu 121 ˚C atau ekivalennya , artinya semua partikel bahan pangan tersebut harus mengalami perlakuan panas. Mengingat bahwa perambatan panas melalui kemasan misalnya kaleng, gelas dan bahan pangan memerlukan waktu, maka dalam prakteknya pemanasan dalam autoklaf akan membutuhkan waktu lebih lama dari 15 menit. Selama pemanasan dapat terjadi perubahanperubahan kualitas yang tidak diinginkan. Untungnya makanan tidak perlu dipanaskan hingga steril sempurna agar aman dan memiliki daya tahan simpan yang cukup lama. Semua makanan kaleng umumnya diberi perlakuan panas hingga tercapai keadaan steril komersial . Biasanya daya tahan simpan makanan yang steril komersial adalah kira-kira 2 tahun. Kerusakan-kerusakan yang terjadi biasanya bukan akibat pertumbuhan mikroba, tetapi karerna terjadi kerusakan pada sifat-sifat organoleptiknya akibat reaksi-reaksi kimia. Pemanasan dengan sterilisasi komersial umumnya dilakukan pada bahan pangan yang sifatnya tidak asam atau bahan pangan berasam rendah. Yang tergolong bahan pangan ini adalah bahan pangan hewani seperti daging, susu, telur, dan ikan serta beberapa jenis sayuran seperti buncis dan jagung. Bahan pangan berasam rendah mempunyai risiko untuk mengandung bakteri Clostridium botulinum, yang dapat menghasilkan racun yang mematikan jika tumbuh dalam makanan kaleng. Oleh karena itu spora bakteri tersebut harus dimusnahkan dengan pemanasan yang cukup tinggi. Sterilisasi komersial adalah pemanasan pada suhu 121,1 ˚C selama 15 menit dengan menggunakan uap air bertekanan, dilakukan dalam autoklaf. Tujuan sterilisasi komersial terutama untuk memusnahkan spora bakteri patogen termasuk spora bakteri C. Botulinum. 5. Pendinginan Pendiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -2 -10 0C. Cara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan. Pembekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 12 – 24 0C. Pembekuan cepat quick freezing di lakukan pada suhu -24 – 40 0C Winarno, 1993. Pendinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau minggu tergantung pada macam bahan panganya, sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun. Perbedaan lain antara pendinginan dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktifan mikroorganisme di dalam bahan pangan. Penggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh bakteri, sehingga jika bahan pangan beku misalnya di keluarkan dari penyimpanan dan di biarkan mencair kembali thawing, pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian berjalan cepat dan pembekuan masing-masing juga berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gizi, dan sifat-sifat bahan pangan menjadi rusak pada suhu penyimpangan yang terlalu rendah. 6. Fermentasi Proses fermentasi dalam pengolahan pangan adalah proses pengolahan panan dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme secara terkontrol untuk meningkatkan keawetan pangan dengan dioproduksinya asam dan/atau alkohol, untuk menghasilkan produk dengan karekateristik flavor dan aroma yang khas, atau untuk menghasilkan pangan dengan mutu dan nilai yang lebih baik Winarno, 1993. Contoh-contoh produk pangan fermentasi ini bermacam-macam; mulai dari produk tradisional misalnya tempe, tauco, tape sampai kepada produk yang modern misalnya salami dan yoghurt. Proses fermentasi dalam pengolahan pangan mempunyai beberapa keuntungan-keuntungan, antara lain 1. Proses fermentasi dapat dilakukan pada kondisi pH dan suhu normal, sehingga tetap mempertahankan atau sering bahkan meningkatkan nilai gizi dan organoleptik produk pangan. 2. Karakteristik flavor dan aroma produk yang dihasilkan bersifat khas, tidak dapat diproduksi dengan teknik/metoda pengolahan lainnya. 3. Memerlukan konsumsi energi yang relatif rendah karena dilakukan pada kisaran suhu normal, 4. Modal dan biaya operasi untuk proses fermentasi umumnya rendah, dan teknologi fermentasi umumnya telah dikuasi secara turun temurun dengan baik. 7. Pengeringan Pengeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energy panas Winarno, 1993. Biasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai 53 batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di pengeringan adalah bahan menjadi lebih awet dan volume bahan menjadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan juga menjadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menjadi lebih itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan biji-bijian. Di samping keuntungan-keuntunganya, pengeringan juga mempunyai beberapa kerugian yaitu karena sifat asal bahan yang di keringkan dapat berubah, misalnya bentuknya, misalnya bentuknya, sifat-sifat fisik dan kimianya, penurunan mutu dan yang lainya juga disebabkan beberapa bahan kering perlu pekerjaan tambahan sebelum di pakai, misalnya harus di basahkan kembali rehidratasi sebelum di pengeringan dapat berlangsung, harus di berikan energi panas pada bahan yang di keringkan, dan di perlukan aliran udara untuk mengalirkan uap air yang terbentuk keluar dari daerah uap air ini daoat juga di lakukan secara vakum. Pengeringan dapat berlangsung dengan baik jika pemanasan terjadi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan yang mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pengeringan. 8. Penggunaan Bahan Kimia Bahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. Contoh beberapa jenis zat kimia cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanjangkesegaran masam pemasaran. Nitogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. Berdasarkan Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 dengan revisi No. 1168/ Menkes/ Per/X/1999 menyatakan bahwa bahan tambahan pangan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi pada pembuatan, pengolahan, penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan, dan penyimpanan Cahyadi, 2008. C. PERUBAHAN AKIBAT PERLAKUAN DALAM PROSES PENGOLAHAN Berbagai Perubahan yang mungkin terjadi pada komponen makro bahan pangan selama proses pengolahan pangan. Komponen Bahan Pangan Perubahan yang Mungkin Terjadi Selama Proses Pengolahan Pangan Protein ¨ Denaturasi karena panas akan menyebabkan perubahan kelarutan, sehingga akan mempengaruhi tekstur pada bahan pangan. ¨ Penyimpangan flavor yang disebabkan karena oksidasi dikatalisis oleh cahaya ¨ Degradasi enzimatik yang akan menyebabkan perubahan pada tekstur dan flavor bisa menyebabkan terbentuknya flavor pahit ¨ Pembekuan dapat menyebabkan protein mengalami perubahan konformasi dan kelarutannya. Lipida ¨ Hidrolisis enzimatik yang dapat menyebabkan terbentuknya off-flavor seperti terbentuknya flavor sabun soapy atau bau prengus goaty tergantung jenis lipida yang ada. ¨ Menyebabkan minyak goreng menjadi tidak baik untuk digunakan, mengalami perubahan sifat fungsional dan sifat kristalisasinya. ¨ Oksidasi asam lemak tidak jenuh yang akan menyebabkan flavor menyimpang off flavor. Karbohidrat ¨ Perlakuan panas tinggi akan menyebabkan terbentuknya interaksi antara gula pereduksi dan gugus amino yang akan menyebabkan terjadinya reaksi Maillard menyebabkan proses pencoklatan dan perubahan flavor. ¨ Hidrolisis pati dan gum dapat menyebabkan perubahan tekstur dari system pangan, beberapa pati dapat didegradasi oleh enzim ataupun kondisi asam. Vitamin Tergantung dari jenis vitaminnya, maka berbagai proses perubahan bisa terjadi kerusakan/ kehilanganjika produk pangan mengalami proses pengolahan; terutama karena proses pemanasan, pencahayaan, ataupun terekspos dengan udara oksigen.
Boiler Adalah – Boiler adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan steam/uap air untuk berbagai air dan steam sangat dipengaruhi oleh efisiensi boiler itu boiler, jenis air yang digunakan terlebih dahulu harus didemineralisasi untuk mensterilkan air bekas tersebut, sehingga aplikasi pembangkitan steam dapat mencapai efisiensi yang mencapai efisiensi boiler yang lebih baik, digunakan economizer untuk meningkatkan efisiensi steam yang lebih lanjut tentang mesin boiler dii bawah ini!Boiler atau yang juga dapat disebut ketel uap merupakan suatu alat konvensi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara ini berbentuk bejana atau wadah yang tertutup yang dapat mengubah energi kimia dari pembakaran bahan bakar menjadi energi panas atau kalor, lalu energi panas atau kalor ini dialirkan ke fluida kerja di dalamnya yang biasanya merupakan air, sehingga fluida tersebut dapat berubah fase atau wujud dari cair menjadi uap atau panas atau kalor yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini berasal dari pembakaran bahan bakar, bahan bakar untuk boiler atau ketel uap ini adalah kayu atau arang, batu bara, listrik, solar, gas dari minyak bumi, biomasa, uranium atau tenaga nuklir, dan panas atau kalor ini dapat digunakan menjadi dua, yaitu menaikkan temperatur atau mengubah fase atau wujud zat tanpa mengalami perubahan temperature disebut panas temperatur dan tekanan tertentu, uap atau steam digunakan untuk mentransfer energi ke suatu air yang dididihkan menjadi uap atau steam, maka volumenya akan berubah, yaitu meningkat sekitar 1600 kali, hal ini yang menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah dari itu, boiler atau ketel uap ini membutuhkan perawatan yang sangat itu, boiler atau ketel uap ini merupakan bagian terpenting dari sejarah penemuan mesin uap yang memicu lahirnya revolusi Juga IC Adalah Sejarah, Pengertian, dan 3 Jenisnya2. Material BoilerDalam sejarah, boiler atau ketel uap ini dibuat menggunakan berbagai macam bahan baku atau material seperti tembaga, kuningan, dan besi cor, tetapi bahan baku atau material tersebut sudah tidak digunakan lagi sejak lama, karena tidak ekonomis dan juga dinilai kurang secara ketahanan bahan baku atau baku atau material tembaga atau kuningan ini dulu sering digunakan karena lebih mudah untuk di produksi untuk boiler atau ketel uap berukuran itu, tembaga juga sering digunakan untuk membuat firebox atau peti api terutama untuk lokomotif uap air, hal ini dikarenakan tembaga mudah dibentuk dan dapat mengantar panas yang tinggi, tetapi harga tembaga pada zaman sekarang ini cukup tinggi sehingga tidak lagi digunakan sebagai bahan baku atau material untuk boiler atau ketel uap, karena tidak atau ketel uap pada zaman sekarang biasanya dibuat menggunakan material baja, seperti steel atau alloy steel, atau menggunakan besi tempa pada baja stainless ini tidak disarankan oleh ASME Boiler Code ketentuan khusus untuk boiler atau ketel uap untuk digunakan untuk bagian-bagian yang basah dari boiler atau ketel uap modern, tetapi sering digunakan pada bagian yang tidak akan terpapar ke cairan boiler atau ketel uap atau dapat disebut dengan super Juga Mesin Frais Sejarah, Pengertian, Jenis, dan 18 Bagiannya3. Prinsip Kerja BoilerPrinsip kerja boiler atau ketel uap ini adalah memanaskan fluida kerja atau air hingga mencapai titik didihnya, sehingga air akan berubah menjadi uap atau bagian awal, fluida kerja atau air masuk melalui bagian bawah pipa, lalu menuju ke dalam pipa kecil yang disusun secara berkeliling membentuk itu terjadi proses pemanasan pipa air dengan cara pembakaran bahan bakar melalui burner atau ruang pembakaran yang terletak pada bagian tengah pusat boiler atau ketel uap, hal ini dilakukan agar boiler atau ketel uap ini dapat menghasilkan pembakaran ini akan menimbulkan asap, lalu asap yang dihasilkan dari proses pembakaran ini akan menyentuh pipa-pipa air dan dapat memanaskan pipa-pipa air, setelah itu asap akan keluar melalui slea-sela pipa bentuk boiler atau ketel uap ini seperti bejana atau wadah yang tertutup, maka asap tersebut akan terkumpul dan keluar melalui chimney atau cerobong asap, setelah melewati semua proses ini, uap atau steam yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini akan keluar melalui bagian atas dari boiler atau ketel uap ini yaitu steam outlet atau lubang keluar itu, boiler atau ketel uap ini dapat menghasilkan uap atau steam yang lebih panas. Berikut penjelasannya Cara Memproduksi Uap Steam yang Lebih PanasTitik didih pada air normalnya adalah 100°C ini merupakan temperatur pada saat air berubah menjadi uap atau steam pada tekanan atau pressure normal atau 1 dari itu, uap atau steam yang dihasilkan dari perebusan air ini juga 100° boiler atau ketel uap ingin menghasilkan uap atau steam yang lebih panas, maka perlu menaikkan tekanan atau pressure agar titik didih airnya seperti pada boiler atau ketel uap yang memiliki tekanan atau pressure 10 bar, titik didih air atau boiling point meningkat menjadi 180°C, sehingga akan menghasilkan uap air atau steam yang lebih Boiler RatingBerdasarkan tekanan atau pressure, boiler atau ketel uap ini dibagi menjadi tiga, yaituLow Pressure Boiler 50 barBoiler atau ketel uap dengan tekanan atau pressure yang lebih tinggi akan menghasilkan uap atau steam yang lebih Fungsi BoilerPada dasarnya, boiler atau ketel uap ini merupakan alat konvensi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara menggunakan panas dari hasil pembakaran bahan bakar, energi panas atau kalor ini dialirkan ke fluida kerja atau biasanya air sehingga menghasilkan steam atau uap yang memiliki temperature penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa fungsi dari boiler atau ketel uap ini adalah untuk merubah air menjadi air panas, kemudian menjadi uap atai steam yang dapat digunakan untuk proses kebutuhan kegunaan boiler atau ketel uap untuk industri Menghilangkan nodaMenghilangkan noda merupakan salah satu kegunaan boiler atau ketel uap yang khususnya pada saat mencuci pakaian atau laundry pada industry air atau steam yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini cukup efektif untuk menghilangkan noda, selain itu dengan menggunakan boiler atau ketel uap ini pun menjadi lebih hemat daya dibandingkan dengan menggunakan energi panas dari listrik, maka dari itu banyak perusahaan laundry ataupun bagian laundry pada hotel menggunakan boiler atau ketel Mengukus Bahan MakananBoiler atau ketel uap ini juga dapat digunakan pada industri makanan, contohnya seperti restoran atau pabrik atau ketel uap ini digunakan untuk memasak bahan mentah sebelum diproses menjadi bahan jadi, contohnya seperti mengukus bahan seperti kentang, mie, dan Menggerakan GeneratorBoiler atau ketel uap ini dibutuhkan untuk menggerakan industri lebih memilih untuk menggunakan energi kalor atau panas yang dihasilkan oleh boiler atau ketel uap ini untuk menyuplai daya yang dibutuhkan oleh industri untuk proses boiler atau ketel uap ini lebih hemat energi dan efisien, karena tidak memerlukan penggunaan listrik yang lebih Memanaskan Air dalam Water Treatment PlantBoiler atau ketel uap ini juga dapat digunakan untuk memanaskan air dalam water treatment menggunakan boiler atau ketel uap untuk memanaskan air dalam water treatment plant ini dapat meminimalisir zat kimia serta biaya, dan juga uap atau steam dapat digunakan Kembali sebagai bahan bakar untuk pengolahan itu boiler atau ketel uap ini juga digunakan pada beberapa alat lainnya seperti, turbin uap, mesin uap, heater atau pemanas ruangan, untuk menjaga temperatur dalam kolom destilasi minyak bumi, proses produksi minyak kelapa sawit, pemanasan crude oil agar tidak membeku, proses evaporasi pada evaporator, sterilisasi, dan Juga ODC Adalah Pengertian, 8 Komponen & Fungsinya5. Komponen yang Terdapat pada BoilerTentu saja boiler atau ketel uap ini memiliki berbagai macam komponen serta aksesoring pendukung sehingga boiler atau ketel uap ini dapat beroperasi dengan baik dan pembahasan komponen-komponen yang terdapat pada boiler atau ketelu uap serta fungsi-fungsinya Tungku Pengapian FurnanceTungku pengapian atau furnance ini merupakan tempat terjadinya proses pembakaran bahan bakar yang nantinya menjadi sumber panas, energi panas ini akan diterima oleh fluida kerja atau air melalui pipa-pipa yang telah dialiri fluida kerja atau air tersebut atau dapat disebut dengan heat transfer atau proses pemanasan, pipa-pipa tersebut menempel pada dinding tungku pengapian atau furnance ini. Selain itu,Pada tungku pengapian atau furnance ini terdapat ruang bakar yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Ruang PertamaDi dalam ruang pertama ini akan terjadi pemanasan secara langsung dari sumber panas yang diterima oleh pipa atau Ruang KeduaPada ruang kedua ini terletak di bagian atas, panas yang diterima bersumber dari udara panas yang merupakan hasil dari pembakaran di ruamh dari ruang kedua ini adalah untuk menyerap panas yang terbuang dari ruang pertama, agar energi panas yang terbuang tidak terlalu banyak, serta untuk mengontrol panas fluida yang telah dipanaskan pada ruang pertama, sehingga tidak mengalami penurunan panas secara drastis atau Steam DrumSteam drum ini merupakan reservoir atau tempat penampungan air dan juga uap atau drum ini berfungsi untuk memisahkan uap air dengan air pada proses pembentukan uap drum ini memiliki beberapa saluran masuk serta dua saluran yang masuk ke dalam steam drum ini memiliki fase campuran antara uap air dan cyclone separator di dalam steam drum ini, cyclone separator berfungsi untuk memisahkan antara uap jenuh atau saturated steam dengan air akan keluar melalui pipa yang terletak di sebelah atas steam drum, dan akan menuju ke boiler atau ketel uap untuk dipanaskan lebih lanjut hingga menjadi uap uap dengan fase yang masih cair akan menuju ke raiser tube untuk dipanaskan lagi hingga berubah fase menjadi fase separator yang berada di dalam steam drum ini merupakan bagian utama dari steam dalam cyclone separator terdapat semacam cakra miring yang dapat berputar pada uap jenuh atau saturated steam dan air akan bertekanan sehingga terdorong masuk ke dalam hingga menyebabkan cakra mini putaran serta benturan antara fluida dengan cakram inilah yang dapat memisahkan uap jenuh atau saturated steam dengan air secara alami, air dengan temperatur rendah akan turun ke bawah, sedangkan air dengan temperatur tinggi atau uap air akan naik ke atas yang kemudian bagian atas keluaran steam drum terdapat plat-plat atau sekat-sekat miring yang disebut dengan eliminator atau scrubber yang berfungsi sebagai pemisah air dengan uap, hingga hanya uap saja yang dapat EvaporatorEvaporator ini merupakan salah satu komponen pada boiler atau ketel uap yang memiliki kegunaan untuk menghasilkan uap atau steam, yang juga dapat disebut dengan ini tersusun dari pipa yang memiliki jarak sempit, sehingga dapat menyerap air secara akan mengalir ke evaporator terlebih dahulu melewati down corner yang akan mengisi pipa-pipa pada evaporator. Proses pendidihan akan terjadi di dalam air dan air yang telah dipisahkan oleh separator akan dialirkan ke tempat yang air akan menuju ke superheater, sedangkan air yang tersisa akan disirkulasikan Kembali menuju pipa evaporator untuk dilakukan proses penguapan SuperheaterSuperheater merupakan salah satu komponen boiler atau ketel uap yang sangat penting untuk menningkatkan efisiensi kerja boiler atau ketel ini merupakan tempat pengeringan uap basah yang berasal dari steam drum dengan cara menaikkan temperatur uap basah menjadi lebih tinggi dari temperatur uap jenuh dari boiler atau ketel uap ini agar menjadi uap basah ini belum dapat digunakan, maka dari itu perlu dikeringkan lebih lanjut hingga dapat pemanasan lanjutan ini menggunakan superheater pipe yang dipanaskan dengan temperatur 260°C sampai dengan 350°C sehingga uap yang basah akan menjadi kering dan dapat digunakan untuk keperluan yang dibutuhkan, seperti menggerakan sudu sudu turbin serta menjaga kualitas sudu turbin agar lebih awet dan tidak membuat sudu turbin menjadi korosi dan ini sendiri dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, berikut klasifikasinya Berdasarkan Arah AliranBerikut klasifikasi dan penjelasannya Superheater ParalelSuperheater paralel ini merupakan superheater yang memiliki arah aliran uap atau steam pada superheater yang sama dengan arah aliran gas Superheater Kontra BerlawananSuperheater kontra atau berlawanan ini merupakan superheater yang memiliki arah aliran uap atau steam pada superheater yang berlawan dengan arah aliran gas Superheater CampuranSuperheater campuran ini merupakan gabungan dari superheater paralel dan kontra atau aliran uap atau steam pada superheater campuran ini adalah sama dan juga berlawanan dengan arah aliran gas Berdasarkan Perpindahan PanasBerikut klasifikasi dan penjelasannya Superheat Radiasi RadiationSuperheat radiasi atau radiation ini merupakan heat transfer atau proses pemanasan yang tidak memerlukan sinar matahari yang sampai ke bumi merupakan contoh dari transfer panas secara radiasi atau radiation di dalam boiler atau ketel uap secara tidak langsung terkena sumber panas yang juga dapat menjadi panas karena adanya transfer panas secara radiasi atau radiation Konduksi ConductionSuperheater konduksi atau conduction ini merupakan heat transfer atau proses pemanasan yang medianya tidak ikut bergerak, seperti zat seperti ketika memanaskan ujung paku, bagian bawah paku juga akan menjadi panas karena adanya heat transfer atau proses pemanasan konduksi atau pipa-pipa dalam boiler atau ketel uap ini dipanaskan, maka seluruh bagian dari pipa juga akan menjadi panas, sehingga pipa-pipa panas ini akan menghasilkan air Konveksi ConvectionSuperheater konveksi atau convection ini merupakan heat transfer atau proses pemanasan yang medianya ikut bergerak, seperti zat seperti ketika feed water yang digin akan bercampur dengan air panas di dalam boiler atau ketel uap, hal ini menyebabkan terjadinya Heat transfer atau proses pemanasan konveksi atau Berdasarkan SusunanBerikut klasifikasi dan penjelasannya Superheater VertikalSuperheater vertikal ini merupakan superheater yang disusun secara vertikal ini memiliki keuntungan seperti bebas pada desain konstruksinya, sehingga lebih luas, tetapi tidak Superheater horizontalSuperheater horizontal ini merupakan superheater yang disusun secara horizontal ini memiliki tipe desain yang konstruksinya lebih sulit dan geraknya lebih sempit, tetapi memiliki keuntungan, yaitu EconomiserEconomiser ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk memanfaatkan sisa panas yang akan buang yang dikeluarkan oleh boiler atau ketel uap ini merupakan gas yang memiliki temperatur tinggi, sehingga menjadi panas, gas buang ini juga dapat digunakan untuk memanaskan water air mengalir menuju drum ketel, temperatur air akan meningkat, sehingga air akan menjadi pada air ini sendiri memiliki fungsi untuk menjadikan kondisi drum ketel menjadi lebih awet, karena menampung air dengan temperatur tinggi atau adanya economiser ini dapat membuat biaya lebih hemat serta ekonomis, hal ini dikarenakan economiser dapat memanaskan air dengan memanfaatkan energi kalor atau panas dari gas buang, sehingga tidak membutuhkan banyak bahan bakar dalam proses pembakaran dan Air HeaterAir heater ini merupakan suatu komponen yang memiliki fungsi sebagai pemanas udara yang digunakan untuk menghembuskan atau meniup bahan bakar, sehingga bahan bakar dapat terbakar dengan melewati air heater, udara yang dihembuskan ini mempunyai temperature yang sama dengan temperatur udara normal atau temperatur luar, yaitu 38° setelah melalui air heater, temperatur udara akan meningkat menjadi 230°C sehingga dapat digunakan untuk menghilangkan kandungan air yang terkandung di dalamnya karena uap air menganggu proses Dust Collector Pengumpul AbuDust collector atau pengumpul abu ini merupakan alat yang memiliki fungsi untuk menangkap serta mengumpulkan abu yang berada pada aliran pembakaran hingga debu yang terikut dalam gas menggunakan dust collector atau pengumpul abu ini, gas hasil pembakaran yang dibuang ke udara ini bebas dari debu, hal ini sangat baik untuk mengurangi pencemaran udara di lingkungan Chimney Cerobong AsapChimney atau cerobong asap ini merupakan komponen yang berfungsi untuk membuang atau meneruskan asap sisa dari proses pembakaran yang terjadi di dalam boiler atau ketel uap, agar tidak menganggu atau mengotori lingkungan sekitar, selain itu terdapat water spray di dalam chimney atau cerobong asap yang berfungsi sebagai penyemprot air agar abu yang dihasilkan dari sisa proses pembakaran jatuh ke bawah dan mengalir di bak Pressure Switch dan Safety Pressure SwitchPressure switch dan safety pressure switch ini merupakan komponen yang memiliki fungsi sebagai pengontrol tekanan atau pressure pada boiler atau ketel uap agar tetap itu, safety pressure switch merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk mematikan mesin apabila tekanan atau pressure pada boiler atau ketel uap mencapai tekanan atau pressure yang tidak Safety Valve Katup PengamanSafety valve atau katup pengaman ini merupakan komponen yang memiliki fungsi untuk membuang atau mengeluarkan uap atau steam ketika tekanan atau pressure pada uap atau steam melebihi batas yang telah ditentukan, batas yang telah ditentukan pun terbagi menjadi dua jenis, yaitu katup pengaman uap basah dan katup pengaman uap katup uap basah, biasanya tekanan diatur pada tekanan 21kg/cm2, sedangkan pada katup uap kering, tekanan diatur pada tekanan 20,5 kg/ Sight Glass Gelas PendugaSight glass atau gelas penduga ini merupakan komponen yang dipasang pada drum bagian glass atau gelas penduga ini memiliki fungsi untuk mengetahui ketinggian air dalam drum, sehingga mudah untuk mengecek dan mengontrol ketinggian air dalam ketel ketika boiler atau ketel uap ini sedang Jenis-Jenis BoilerBoiler atau ketel uap ini tentu saja memiliki berbagai jenis. Jenis-jenis boiler atau ketel uap ini dapat dibedakan dari berbagai macam, seperti karakteristik, cara kerja, tipe pipa, serta bahan bakar yang jenis-jenis boiler atau ketel uap Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Tipe Tube PipaAda 2 jenis boiler berdasarkan tipe pipianya, yaitu Fire Tube Boiler Ketel Pipa ApiFire tube boiler atau ketel pipa api adalah boiler atau ketel uap yang memiliki dua bagian di dalamnya, yaitu tabung tempat pembakaran dan bagian barrel atau tong yang berisi tube boiler atau ketel pipa api ini menghasilkan jumlah uap atau steam yang rendah dan kapasitas yang pengapian pada fire tube boiler atau ketel pipa api ini terjadi di dalam pipa dan panas yang dihasilkan dialirkan langsung ke boiler atau ketel uap yang berisi dari fire tube boiler atau ketel pipa api ini adalah proses pemasangan yang cukup mudah, tidak memerlukan pengaturan secara khusus, tidak memerlukan area yang luas dan memiliki biaya yang dari fire tube boiler atau ketel pipa api ini adalah tempat pembakar sulit untuk dijangkau pada saat ingin dibersihkan, kapasitas uap atau steam yang rendang dan kurang efisien, hal ini dikarenakan banyak kalor yang Water Tube Boiler Ketel Pipa AirWater tube boiler atau ketel pipa air adalah boiler atau ketel uap yang memiliki konstruksi yang hampir sama dengan fire tube boiler atau ketel pipa api, yaitu terdiri dari pipa dan barrel atau tong, yang membedakannya adalah sisi pipa yang diisi oleh air, sedangkan sisi barrel atau tong adalah tempat terjadinya tube boiler atau ketel pipa air ini menghasilkan jumlah uap atau steam yang relatif pengapian pada water tube boiler atau ketel pipa air terjadi pada sisi luar pipa, sehingga panas akan terserap oleh air yang mengalir di dalam dari water tube boiler atau ketel pipa air ini adalah memiliki kapasitas uap atau steam yang besar, serta nilai efisiensi relatif lebih tinggi dan tempat pembakaran mudah untuk dijangkau pada saat ingin dari water tube boiler atau ketel pipa air ini adalah biaya yang cukup mahal, serta membutuhkan area yang luas dan dibutuhkan komponen tambahan untuk penanganan Jenis-Jenis Boiler Berdasarkan Bahan BakarAda 4 jenis boiler berdasarkan bahan bakar, berikut penjelasannya Solid Fuel Bahan Bakar PadatSolid fuel atau bahan bakar padat adalah jenis boiler atau ketel uap yang menggunakan bahan bakar padat seperti batu bara dan bahan bakar pada boiler atau ketel uap jenis ini relatif lebih murah dan pada boiler atau ketel uap jenis ini bersumber dari pembakaran bahan bakar padat yang dapat dicampur dari beberapa solid fuel atau bahan bakar padat, seperti batu bara dan kayu, yang dibantu dengan dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah bahan bakar mudah didapatkan dengan harga yang lebih dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah sisa pembakaran sulit untuk Oil Fuel Bahan Bakar MinyakOil fuel atau bahan bakar minyak adalah jenis boiler atau ketel uap yang menggunakan bahan bakar minyak, seperti fraksi minyak baku dari boiler atau ketel uap jenis ini memiliki harga yang relatif lebih mahal, tetapi memiliki nilai efisiensi yang lebih baik jika dibandingkan dengan yang pada boiler atau ketel uap jenis ini bersumber dari hasil pembakaran campuran bahan bakar cair, seperti solar, residu, dan kerosen, dengan oksigen dan sumber dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah memiliki sisa pembakaran yang sedikit, sehingga mudah untuk dibersihkan dan bahan baku mudah untuk dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah harga baku yang memiliki harga yang mahal serta memilki konstruksi yang Gaseous Fuel Bahan Bakas GasGaseous fuel atau bahan bakar gas adalah jenis boiler atau ketel uap yang memiliki bahan baku yang lebih murah, serta nilai efisiensi lebih baik dari jenis bahan bakar yang terjadi akibat campuran dari bahan bakar gas LNG dengan oksigen dan juga sumber dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah memiliki bahan baku yang lebih murah, dan nilai efisiensi-nya lebih dari boiler atau ketel uap ini adalah memiliki konstruksi yang mahal, serta sumber bahan bakar sulit untuk didapatkan, harus melalui jalur Electric ListrikSumber panas pada alat ini berasal dari listrik. Listrik merupakan bahan bakar yang lebih murah, tetapi memiliki tingkat efisiensi yang bersumber dari listrik yang menyuplai dari boiler atau ketel uap jenis ini adalah memiliki perawatan yang sederhan, dan sumber pemanas sangat mudah untuk dari boiler atau ketel uap ini adalah nilai efisiensi yang buruk dan memiliki temperatur pembakaran yang Cara Perawatan BoilerPerawatan boiler atau ketel uap merupakan suatu aktifitas dan juga upaya untuk menyimpan dan mengefisienkan kerja suatu mesin atau peralatan sehingga daoat menunjang dapat mencapai tujuan tersebut, maka perawatan ini perlu untuk dilakukan sesuai dengan cara perawatan yang benar. Perawatan pada boiler atau ketel uap ini terbagi menjadi beberapa klasifikasi Perawatan HarianPerawatan harian ini dilakukan setiap 2 jam sekali yang meliputi pemeriksaanBilas level gauge, untuk memastikan tidak ada kotoran yang menyumbatPemeriksaan terhadap kualitas air umpan, untuk memastikan jika pengelohan air berjalan dengan baikMengecek blowdown Perawatan MingguanMembersihkan filter pompa air umpanMembersihkan filter bahan bakarMengecek safety Perawatan 3 BulananPerawatan 3 bulanan ini dilakukan oleh Engineer Grand Kartech, perawatan ini berupaMemperiksa pintu belakang dan sealnyaMembersihkan pipa-pipa apiPeriksa secara visual bagian dari tembokan ini dan ganti bila terjadi Perawatan TahunanPerawatan tahunan ini juga dilakukan oleh Egineer Grand Kartech, perawatan ini berupaPembersihan boiler atau ketel uaoPengecekan spare part8. Harga Mesin BoilerNah, setelah kamu tahu deskripsi lengkap mengenai mesin ini, kamu bisa juga melihat kisaran harga untuk mesin ini di bawah ini Mesin Boiler / Ketel Uap WATER TUBE BOILER Berikut deskripsinyaModel StandarFungsi Mesin uap untuk industri tahu, jamur, kerupuk, dllDimensi Rangka diameter tabung 50 cm tinggi 180 cmMaterial Rangka Plat mild steel 4 dan 10 mm, Pipa tebal 6 mmPembakaran Kompor / KayuKapasitas 250 liter airKelengkapan Safety valve, Kran atas dan samping, Bar meter IHarga KAP 250 LITER KAP 500 LITER / KAP 700 LITER SAMSON MESIN BOILER TON PER JAM BAHAN BAKAR GASMesin Boiler dari Samson sangat mudah di operasikan dan dapat menghasilkan uap atau steam yang tinggi dengan efisiensi yang tinggiSpesifikasiKapasitas 1500 kg/jamMerk FIRE TUBE VERTICALTekanan Maksimum 10 Kgf/cm2Hydraulic Pressure Test 20 kgf/cm2Bahan Bakar GasTermasukBurnerWater PumpSieglass Gelas PendugaPanel Listrik dan SensorSafety Gas, dan lain – lainAkesorisSteam outlet valve / katup uapManual blowdown valveFeed water valveSafety valvePressure gaugepressure switchPerlengkapan lain yang di butuhkanTangki Air kecilWater softener Garam dan ResinCerobongPemasangan dan instalasiPemipaanHarga mesin boiler ton ini berkisar Boiler Otomatis Setrika Uap NAGAMOTO 25 Liter GB-27 Original NAGAMOTOSetrika uap Merek NAGAMOTO Tekhnologi Jepang mempunyai banyak kelebihan yaituApi tungku pemanas akan mengecil dengan sendirinya bila tekanan uap sudah tinggi, jadi lebih aman untuk pegawai dan keselamatan anda tidak perlu khawatir karyawan lupa mengecilkan atau mematikan kompor tungku.Tabung lebih tebal serta didesain dari besi khusus yang tahan panas serta tahan karat lebih kuat berbeda dengan yang beredar di pasaran pada tabung pelindung lebih tebal, kuat dan terbuat dari stailess steel sangat aman.Tungku api didesign khusus agar dapat memanaskan boiler lebih bahan bakar gas sangat cocok untuk usahaTermasuk1 Unit Tabung Boiler 25 LiterTungku/Kompor Pemanas Burner1 Selang Uap Otomatis2 Kepala Setrika Uap GeserSelang Setrika 10 Meter8 klem selangBerat 45kgKisaran harga yaitu Juga Erek-erek 13 Gambar Buku Mimpi 2D 3D 4D & Kode Alam TerbaruKesimpulanBoiler atau yang juga dapat disebut ketel uap merupakan suatu alat konvensi energi yang mengubah air menjadi uap dengan cara memiliki 11 komponen, yaitu Tungku Pengapian Furnance, Steam Drum, Evaporator, Superheater, Exonomiser, Air Heater, Pengumpul Abu Dust Collector, Cerobong Asap Chimney. Pressure Switch dan Safety Pressure Switch, Katup Pengaman Safety Valve, dan Gelas Peduga Sight Glass.Ingin tahu pengertian seputar alat elektronik lainnya? Yuk baca artikel – artikelnya disini!Orang juga bertanyaConveyor Adalah 15+ Macam, Cara Merawat, & IstilahRelay Pengertian, 3 Sifat, Cara Mengukur RelayValve Adalah Bagian, Klasifikasi, 13 Macam dan FungsinyaMikrokontroler Adalah 2 Fungsi, Komponen, & Cara KerjanyaMesin Frais Sejarah, Pengertian, Jenis, dan 18 BagiannyaFungsi Turbo Pengertian, 3 Komponen, & Cara PerawatanVending Machine Adalah Sejarah hingga 20+ Modelnya Terbaru
Teknik Boiling – Ada beberapa teknik memasak yang dikenal seperti misalnya teknik boiling, steaming, simmering, stewing, poaching hingga teknik braising. Boiling menjadi teknik memasak yang paling populer untuk menyajikan makanan berkuah dengan tetap mempertahankan kualitas bahan dasar masakan yang ini adalah kumpulan teknik memasak selain boiling yang perlu untuk Anda ketahui dan kuasai khususnya para chef yang bekerja di restauran maupun hotel Boiling2. Simmering3. Poaching4. Stewing5. Braising6. Steaming7. Blanching8. Pressure Cooking9. Grilling10. Roasting11. Baking12. FryingTeknik boiling merupakan cara memasak bahan pangan yang dimasukkan ke dalam cairan, baik air, santan, kaldu hingga susu, dengan titik didih sampai dengan 100 0C. Sederhananya, boiling adalah merebus. Contoh teknik boiling adalah memasak sop teknik boiling, terdapat 3 tahapan, yang berlangsung sesuai suhu proses perebusan. Suhu perebusan terjadi secara bertingkat dari panas yang rendah hingga ke yang lebih tinggi. Berikut adalah tahapan boilingNucleate boiling tahap awal perebusan dan baru nampak ada gelembung air di atas permukaan boiling tahap kedua yang ditandai dengan adanya penguapan selama proses perebusan berlangsung. Sumber panas akan dihentikan mendadak. Uap yang ada di atas permukaan cairan itu disebut dengan film boiling adanya perubahan suhu perebusan di antara temperatur maksimal nucleation dan titik minimum film sehingga menyebabkan terjadinya perebusan yang tidak ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam melakukan boiling, yaituAlat yang digunakan sama dengan jumlah bahan, agar proses lebih efektif serta perebus ditutup selama proses, agar lebih hemat energi dan waktu proses, serta bahan yang dimasak lebih cepat yang mendidih untuk mendapatkan hasil maksimal karena akan matang sempurna dan yang ada di permukaan sebagai hasil proses perebusan harus dibuang. Karena bisa merupakan kuman dari penguapan perebusan, yang bisa menurunkan kualitas SimmeringSimmering adalah salah satu model teknik perebusan dimana bahan makanan dimasak dalam titik didih air bersuhu rata-rata 100 0C atau sekitar 212 proses simmering ini diawali dengan suhu 90 0C menggunakan api sedang. Selanjutnya, ketika gelembung sudah bermunculan saat air mulai mendidih, kecilkan apinya agar suhu air tetap Simmering adalah teknik yang menghabiskan waktu cukup lama dan biasanya diterapkan hanya untuk mengolah sayur, lauk pauk serta kaldu PoachingJika boiling menjadi proses perebusan bahan pangan dengan suhu tinggi dan simmering memilih menggunakan suhu yang rendah, maka beda lagi dengan adalah metode pertengahan, antara boiling dengan simmering. Karena dalam prosesnya, poaching menggunakan panas sedang yaitu di bawah titik didih 80 – 90 0C atau dengan api pada kisaran suhu 92 – 96 proses perebusan nantinya hanya dihasilkan gelembung kecil-kecil. Selain itu, teknik poaching ini menggunakan cairan yang tidak banyak jumlahnya, hanya sebatas menutupi bahan pangan yang diolah tersebut seperti contohnya saat memasak poached egg, bakso, seblak, StewingMetode pemasakan yang mirip dengan simmering, yaitu stewing. Dengan stewing, bahan pangan yang berupa padatan, dimasak bersama cairan, dan jika matang disajikan berkuah bukan makanan kering.Stewing adalah teknik memasak yang dalam prosesnya menggunakan bumbu yang nantinya akan merata bersama cairan yang dipakai untuk memasak. Cairan yang biasa digunakan dalam stewing di antaranya santan, kaldu maupun stewing menggunakan api sedang dan diselingi pengadukan masakan selama proses berlangsung. Contoh masakan yang menggunakan stewing adalah gulai dan BraisingBraising adalah teknik memasak dengan memanggang atau memakar bahan pangan hingga bagian atas permukaannya berubah warna menjadi kecoklatan barulah disiram dengan kuah berbumbu dengan panci tertutup ini sebenarnya mirip dengan teknik boiling, braising sebenarnya berasal dari Bahasa Perancis “braiser”. Braiser berarti proses pemasakan dengan memanfaatkan panas yang basah atau lembab atau yang disebut moist braising merupakan proses perebusan di dalam cairan yang sedikit. Cairan tersebut akan diproses menggunakan suhu panas yang rendah dengan panci perebus yang SteamingTeknik berikutnya adalah steaming yang sudah populer di masyarakat. Dilakukan dalam kondisi basah lembab dengan bantuan panas uap dari air yang adalah teknik memasak yang lebih populer dengan sebutan mengukus. Bahan pangan diproses dengan pengukus atau steamer, berupa panci yang disusun memiliki lubang-lubang kecil. Lapisan paling bawah inilah yang berisi air. Air yang mendidih akan menguap dan mematangkan bahan pangan yang ada di lapisan BlanchingBlanching atau blansir, memiliki teknik memasak yang hampir sama dengan boiling. Bedanya, dalam teknik blanching, bahan pangan yang direbus akan dimasukkan ke dalam air yang sudah mendidih, dengan cepat hanya selama 1 – 2 adalah teknik khusus dan biasanya diaplikasikan untuk bahan makanan yang akan diproses lagi menjadi produk Pressure CookingTeknik memasak berikutnya adalah pressure cooking atau juga dikenal dengan sebutan presto. Teknik ini banyak digunakan oleh chef di restoran. Untuk proses pressure cooking sendiri, memanfaatkan titik didih air yang meningkat seiring peningkatan tekanan udara dalam cooking adalah teknik mengolah bahan pangan di dalam sebuah panci yang tertutup rapat dan terkunci. Hal ini yang menyebabkan cairan maupun udara tidak bisa keluar. Tekanan udara dalam panci akan melewati titik didih hingga 100 GrillingGrilling adalah cara mengolah bahan makanan dengan panas langsung, baik itu dari listrik, gas maupun arang kayu. Jadi bahan makanan biasanya akan di bakar dengan alat yang telah disiapkan bisa hanya satu sisi ataupun keduanya. Untuk beberapa jenis makanan biasanya akan ditusukkan pada bambu ataupun jeruji kusus, misalnya saja seperti makanan sate ataupun daging RoastingRoasting adalah mengolah bahan pangan dengan panas kering dari api yang terbuka atau sumber panas lain. Roasting ini lebih akrab dikenal dengan teknik memanggang menggunakan oven. Adapun sushu yang digunakan bisa mencapi 240 0C atau 475 dari teknik roasting ini adalah setebal apapun bahan makanan yang di oven akan matang secara sempurna, meskipun begitu kelemahannya adalah memerlukan waktu memasak yang agak lama. 11. BakingBaking adalah metode pengolahan makanan menggunakan panas kering penghantar uap udara panas dari alat oven. baking ini lebih sering digunakan untuk mmebuat adonan roti atau kue Udara panas oven tersebut akan digunakan sebagai energi, ditransfer dari celah/lubang ke bahan pangan di dalamnya, sehingga membuatnya FryingFrying adalah teknik pengolahan bahan pangan yang lebih dikenal dengan istilah menggoreng. Berbeda dari metode lainnya, frying menggunakan minyak atau yang baik untuk digunakan adalah 175 – 190 0C, tergantung tipe dan kekentalan bahan pangan yang diolah. Ada beberapa jenis dalam frying yaituShallow FryingShallow frying adalah salah satu teknik frying yang banyak diterapkan. Pada metode inilah, bahan pangan digoreng menggunakan minyak atau lemak dalam jumlah sedikit, yang hanya merendam sekitar sepertiga bagian FryingUntuk mendapatkan hasil penggorengan yang maksimal, teknik frying yang digunakan adalah deep frying. Deep frying adalah metode dengan minyak yang banyak, sehingga bahan pangan terendam di FryingSelanjutnya ada pan frying yang menggunakan minyak dalam jumlah yang cukup banyak, tetapi tidak sebanyak deep frying adalah metode yang diterapkan ketika menggoreng nugget menggunakan pan. Agar kelembaban bahan pangan tetap terjaga, pan frying memanfaatkan penghantar panas yang FryingStir frying adalah teknik penggorengan menggunakan minyak dalam jumlah sedikit. Hanya saja, pada stir frying menggunakan wajan yang cukup dalam dan suhunya sangat tinggi. Bahan pangan yang digoreng dengan teknik stir frying harus dibolak-balik atau digerakkan secara kontinu stir, agar tidak adalah menggoreng menggunakan minyak atau lemak yang sedikit dalam prosesnya. Tidak seperti metode frying sebelumnya, sautéing menggunakan minyak zaitun, margarin dan jenis itulah beberapa teknik memasak yang kita ketahui dan paling banyak digunakan. Sebenarnya masing-masing teknik tersebut merupakan pengembangan dari teknik memasak yang sudah tetapi dengan banyaknya alat masak yang ada sekarang ini, maka semakin memudahkan kita untuk mengolah bahan makan dengan berbagai macam traveller yang senang mengabadikan cerita melalui kopi dan kamu.
alat yang digunakan untuk boiling